Minggu, 23 Desember 2012

Contoh proposal magang (KKL)


LOGO UNISI
PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) PADA PRODUKSI SANTAN



LOGO UNISI


Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Syarat
Untuk Memulai Kerja Praktek

Di
PT. PULAU SAMBU
Oleh :

                              Nama       : SARIPUDIN
                              Nim          : 202101010027

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TEMBILAHAN
2013
LEMBAR PENGESAHAN

Judul             : Good manufacturing Practice (GMP) Pada Proses
                        Pengolahan santan di PT. Pula­­­u Sambu Guntung
Penyusun                  : Saripudin
Nim                           : 202101010027





Tembilahan, 21 Desember 2012

Mengetahui,




AGUS NUROSO, S.Tp
Ketua Prodi
Menyetujui,




MUHAMMAD DONG, SP
Pembantu Dekan

KATA PENGANTAR
Kuliah Kerja Lapangan atau yang disingkat dengan “KKL” merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri. Kegiatan kuliah kerja lapangan ini dilaksanakan untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan mengenalkan dunia nyata kepada mahasiswa.
Modul kuliah kerja lapangan digunakan sebagai pedoman kerja oleh program studi, bagian akademik, dosen pembimbing untuk membantu dan menyediakan layanan yang baik bagi mahasiswa. Sedangkan bagi mahasiswa dokumen ini menjadi acuan kerja dalam menyelesaikan tugas kuliah kerja lapangannya.
Penulis menyadari, bahwa penulisan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, karena keterbatasan ilmu dan kemampuan. Untuk itu penulis mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan proposal ini, atas bantuan dari semua pihak yang tidak dapat disebut satu-persatu, penulis ucapkan terima kasih.

                                                                               Tembilahan, 21 Desember 2012
                                                                                                       

                                                                                                Penyusun



DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................... i
Kata pengantar.......................................................................................... ii
I. Pendahuluan........................................................................................... 1
I.I Latar Belakang........................................................................................ 1
2.1 Tujuan.................................................................................................... 2
II. Landasan Teori..................................................................................... 3
2..1 Santan................................................................................................... 3
2.2 Good Manufacturing Practices (GMP).................................................. 3
III. Metodologi............................................................................................ 5
3.1 Nama Kegiatan...................................................................................... 5
3.2 Waktu Pelaksanaan................................................................................ 5
3.3 Tempat Pelaksanaan............................................................................... 5
3.4 Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan..................................................... 5
Daftar  pustaka        





I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas. Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya. Sebab, untuk dapat terjun langsung di masyarakat tidak hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang memuaskan, namun diperlukan juga ketrampilan (skill) dan pengalaman pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Kuliah Kerja Lapangan adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa dalam perkuliahan. Kegiatan ini sesuai dengan kurikulum program S1, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri (UNISI) Tembilahan, bahwa pada semester enam, setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang mempunyai bobot 3 sks. Kuliah Kerja Lapangan digunakan sebagai pengaplikasian ilmu-ilmu yang didapat dibangku perkuliahan.
Sesuai dengan tuntutan dari kurikulum pendidikan S1 Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri, maka untuk kegiatan kuliah kerja lapangan mahasiswa ini dilaksanakan di industri yang bergarak di bidang pengolahan produk pangan. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan produk pangan adalah PT. Pulau Sambu. Perusahaan ini merupakan contoh perusahaan yang memproduksi berbagai macam olahan pangan berbahan baku buah kelapa, namun produk yang sangat terkenal dari perusahaan ini adalah produk Fatigon Hydro dan santan. Dalam pelaksanaan kuliah kerja lapangan di perusahaan ini kami berorientasi pada proses sanitasi dan keamanan pangan.
Dengan melakukan kegiatan kuliah kerja lapangan di perusahaan ini, kami mengharapkan dapat menimba ilmu secara langsung mengenai proses penerapan GMP pada produksi santan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah :
  1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
  2. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang pengolahan pangan.
  3. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.
  4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.
  5. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi, pemerintah, dan perusahaan.
2. Tujuan khusus dari kegitan magang ini adalah :

  1. Mengetahui proses penerapan GMP pada produksi santan di PT. Pulau Sambu. Guntung.
  2. Melihat dan memahami secara langsung proses penerapan GMP pada produksi santan di PT. Pulau Sambu. Guntung.

II. LANDASAN TEORI
2.1 Santan
Santan adalah emulsi minyak dalam air yang berwarna putih susu yang diperoleh dengan cara pemerasan parutan daging kelapa dengan atau tanpa penambahan air. Santan kental merupakan hasil olahan santan kelapa yang telah diberi emulsifier, sehingga emulsinya lebih stabil. Namun, santan kental mudah rusak dan berbau tengik, karena itu perlu diupayakan produk santan kental siap pakai yang mempunyai daya simpan cukup. Untuk memperpanjang masa simpan santan kental diperlukan perlakuan pemanasan (Ramdhoni et all., 2009).
Santan merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan protein sebagai stabilisator emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase terdispersi. Di dalam sistem emulsi minyak air, protein membungkus butir-butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu. Butir-butir minyak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan jalan merusak protein sebagai pembungkus butir-butir minyak.
Pemarutan merupakan tahap pendahuluan dalam memperoleh santan. Pemarutan bertujuan untuk menghancurkan daging buah dan merusak jaringan yang mengandung santan sehingga santan mudah keluar dari jaringan tersebut. Pemerasan dengan menggunakan tangan untuk memberikan tekanan pada hasil parutan dan memaksa santan keluar dari jaringan. Mengekstraksi santan dapat dilakukan pemerasan dengan tangan dan selanjutnya dilakukan penyaringan. Dalam industri makanan, peran santan sangat penting baik sebagai sumber gizi, penambahan aroma, cita rasa , flavour dan perbaikan tekstur bahan pangan hasil olahan.
2.2 Good Manufacturing Practices (GMP)
Dewasa ini, kesadaran konsumen pada pangan adalah memberikan perhatian terhadap nilai gizi dan keamanan pangan yang dikonsumsi. Faktor keamanan pangan berkaitan dengan tercemar tidaknya pangan oleh cemaran mikrobiologis, logam berat, dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Untuk dapat memproduksi pangan yang bermutu baik dan aman bagi kesehatan, tidak cukup hanya mengandalkan pengujian akhir di laboratorium saja, tetapi juga diperlukan adanya penerapan sistem jaminan mutu dan sistem manajemen lingkungan, atau penerapan sistem produksi pangan yang baik (GMP- Good Manufacturing Practices) dan penerapan analisis bahaya dan titik kendali kritis (HACCP- Hazard Analysis and Critical Control Point).
Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) atau Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman cara berproduksi makanan yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratan–persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu dan sesuai dengan tuntutan konsumen. Dengan menerapkan CPMB diharapkan produsen pangan dapat menghasilkan produk makanan yang bermutu, aman dikonsumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen, bukan hanya konsumen lokal tetapi juga konsumen global (Fardiaz, 1997).
Menurut Fardiaz (1997), dua hal yang berkaitan dengan penerapan CPMB di industri pangan adalah CCP dan HACCP. Critical Control Point (CCP) atau Titik Kendali Kritis adalah setiap titip, tahap atau prosedur dalam suatu sistem produksi makanan yang jika tidak terkendali dapat menimbulkan resiko kesehatan yang tidak diinginkan. CCP diterapkan pada setiap tahap proses mulai dari produksi, pertumbuhan dan pemanenan, penerimaan dan penanganan ingredien, pengolahan, pengemasan, distribusi sampai dikonsumsi oleh konsumen. Limit kritis (critical limit) adalah toleransi yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk menjamin bahwa suatu CCP secara efektif dapat mengendalikan bahaya mikrobiologis, kimia maupun fisik. Limit kritis pada CCP menunjukkan batas keamanan.



III. METODOLOGI
3.1 Nama Kegiatan
Kuliah kerja lapangan mahasiswa S1 Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri.
3.2 Waktu pelaksanaan
Kegiatan kuliah kerja lapangan akan dilaksanakan mulai tanggal 10 Februari 2012 sampai 11 Maret 2012. Dengan jam kerja menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
3.3 Tempat Pelaksanaan
PT. Pulau Sambu di Guntung.
3.4 Pelaksana Kuliah Kerja Lapangan
Nama               : Saripudin
Nim                 : 202101010027
Program Studi : S1 Teknologi Pangan
Fakultas           : Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri.







DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G., dan Surono, (2002), GMP Cara Pengolahan Pangan Yang Baik, Bogor : M-Brio Press.
Soedijanto dan Sianipar.(1985). Kelapa. Jakarta : Yasaguna
Rony Palungkun.(1999). Aneka produk Olahan Kelapa. Jakarat : Penebar Swadaya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar