PROPOSAL
KERJA PRAKTEK
PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) PADA PRODUKSI SANTAN

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Syarat
Untuk Memulai Kerja Praktek
Di
PT.
PULAU SAMBU
Oleh
:
Nama
: SARIPUDIN
Nim
: 202101010027
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM INDRAGIRI
TEMBILAHAN
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Good manufacturing Practice
(GMP) Pada Proses
Pengolahan
santan di PT. Pulau Sambu Guntung
Penyusun :
Saripudin
Nim :
202101010027
Tembilahan,
21 Desember 2012
Mengetahui,
AGUS NUROSO, S.Tp
Ketua Prodi
|
Menyetujui,
MUHAMMAD DONG, SP
Pembantu Dekan
|
KATA PENGANTAR
Kuliah Kerja Lapangan atau yang disingkat dengan “KKL”
merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi mahasiswa sebelum menyelesaikan
studinya di Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Indragiri. Kegiatan kuliah kerja lapangan ini dilaksanakan untuk memberikan
wawasan yang lebih luas dan mengenalkan dunia nyata kepada mahasiswa.
Modul kuliah kerja lapangan digunakan sebagai pedoman kerja
oleh program studi, bagian akademik, dosen pembimbing untuk membantu dan menyediakan
layanan yang baik bagi mahasiswa. Sedangkan
bagi mahasiswa dokumen ini menjadi acuan kerja dalam menyelesaikan tugas kuliah
kerja lapangannya.
Penulis menyadari, bahwa penulisan proposal ini masih banyak
terdapat kekurangan, karena keterbatasan ilmu dan kemampuan. Untuk itu penulis
mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan proposal ini, atas bantuan dari semua pihak yang tidak
dapat disebut satu-persatu, penulis ucapkan terima kasih.
Tembilahan,
21 Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................
i
Kata pengantar.......................................................................................... ii
I. Pendahuluan........................................................................................... 1
I.I Latar Belakang........................................................................................ 1
2.1 Tujuan.................................................................................................... 2
II. Landasan Teori..................................................................................... 3
2..1 Santan................................................................................................... 3
2.2 Good Manufacturing
Practices (GMP).................................................. 3
III. Metodologi............................................................................................ 5
3.1 Nama Kegiatan...................................................................................... 5
3.2 Waktu Pelaksanaan................................................................................ 5
3.3 Tempat Pelaksanaan............................................................................... 5
3.4 Pelaksanaan Kuliah Kerja
Lapangan..................................................... 5
Daftar pustaka
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja.
Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian
teori dan praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas. Agar dapat
memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka
mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di
instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti. Sehingga
setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan,
mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama
masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia
kerja yang sebenarnya. Sebab, untuk dapat terjun langsung di masyarakat tidak
hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang
memuaskan, namun diperlukan juga ketrampilan (skill) dan pengalaman
pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang
dimiliki.
Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan
melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Kuliah Kerja Lapangan adalah kegiatan
akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek
kerja secara langsung pada lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang
diambil mahasiswa dalam perkuliahan. Kegiatan ini sesuai dengan kurikulum
program S1, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri (UNISI) Tembilahan,
bahwa pada semester enam, setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan yang mempunyai bobot 3 sks. Kuliah Kerja Lapangan
digunakan sebagai pengaplikasian ilmu-ilmu yang didapat dibangku perkuliahan.
Sesuai dengan tuntutan dari kurikulum pendidikan S1
Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri, maka untuk
kegiatan kuliah kerja lapangan mahasiswa ini dilaksanakan di industri yang
bergarak di bidang pengolahan produk pangan. Salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pengolahan produk pangan adalah PT. Pulau Sambu. Perusahaan
ini merupakan contoh perusahaan yang memproduksi berbagai macam olahan pangan
berbahan baku buah kelapa, namun produk yang sangat terkenal dari perusahaan
ini adalah produk Fatigon Hydro dan
santan. Dalam pelaksanaan kuliah kerja lapangan di perusahaan ini kami
berorientasi pada proses sanitasi dan keamanan pangan.
Dengan melakukan kegiatan kuliah kerja lapangan di
perusahaan ini, kami mengharapkan dapat menimba ilmu secara langsung mengenai proses
penerapan GMP pada produksi santan.
1.2
Tujuan
1. Tujuan umum dari kegiatan magang
ini adalah :
- Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
- Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang pengolahan pangan.
- Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.
- Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.
- Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi, pemerintah, dan perusahaan.
2. Tujuan khusus dari kegitan magang ini adalah :
- Mengetahui proses penerapan GMP pada produksi santan di PT. Pulau Sambu. Guntung.
- Melihat dan memahami secara langsung proses penerapan GMP pada produksi santan di PT. Pulau Sambu. Guntung.
II. LANDASAN TEORI
2.1
Santan
Santan adalah emulsi minyak dalam air yang berwarna putih
susu yang diperoleh dengan cara pemerasan parutan daging kelapa dengan atau
tanpa penambahan air. Santan kental merupakan hasil olahan santan kelapa yang
telah diberi emulsifier, sehingga emulsinya lebih stabil. Namun, santan kental
mudah rusak dan berbau tengik, karena itu perlu diupayakan produk santan kental
siap pakai yang mempunyai daya simpan cukup. Untuk memperpanjang masa simpan
santan kental diperlukan perlakuan pemanasan (Ramdhoni et all., 2009).
Santan merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan
protein sebagai stabilisator emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai
fase terdispersi. Di dalam sistem emulsi minyak air, protein membungkus
butir-butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut
tidak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu. Butir-butir minyak dapat
bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan jalan
merusak protein sebagai pembungkus butir-butir minyak.
Pemarutan merupakan tahap pendahuluan dalam memperoleh
santan. Pemarutan bertujuan untuk menghancurkan daging buah dan merusak
jaringan yang mengandung santan sehingga santan mudah keluar dari jaringan
tersebut. Pemerasan dengan menggunakan tangan untuk memberikan tekanan pada
hasil parutan dan memaksa santan keluar dari jaringan. Mengekstraksi santan
dapat dilakukan pemerasan dengan tangan dan selanjutnya dilakukan penyaringan.
Dalam industri makanan, peran santan sangat penting baik sebagai sumber gizi,
penambahan aroma, cita rasa , flavour dan perbaikan tekstur bahan pangan hasil
olahan.
2.2 Good Manufacturing Practices
(GMP)
Dewasa ini, kesadaran konsumen pada pangan adalah memberikan
perhatian terhadap nilai gizi dan keamanan pangan yang dikonsumsi. Faktor
keamanan pangan berkaitan dengan tercemar tidaknya pangan oleh cemaran
mikrobiologis, logam berat, dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Untuk
dapat memproduksi pangan yang bermutu baik dan aman bagi kesehatan, tidak cukup
hanya mengandalkan pengujian akhir di laboratorium saja, tetapi juga diperlukan
adanya penerapan sistem jaminan mutu dan sistem manajemen lingkungan, atau
penerapan sistem produksi pangan yang baik (GMP- Good Manufacturing
Practices) dan penerapan analisis bahaya dan titik kendali kritis (HACCP- Hazard
Analysis and Critical Control Point).
Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) atau Good
Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman cara berproduksi
makanan yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratan–persyaratan yang
telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu dan sesuai dengan
tuntutan konsumen. Dengan menerapkan CPMB diharapkan produsen pangan dapat
menghasilkan produk makanan yang bermutu, aman dikonsumsi dan sesuai dengan
tuntutan konsumen, bukan hanya konsumen lokal tetapi juga konsumen global
(Fardiaz, 1997).
Menurut Fardiaz (1997), dua hal yang berkaitan dengan
penerapan CPMB di industri pangan adalah CCP dan HACCP. Critical Control
Point (CCP) atau Titik Kendali Kritis adalah setiap titip, tahap atau
prosedur dalam suatu sistem produksi makanan yang jika tidak terkendali dapat
menimbulkan resiko kesehatan yang tidak diinginkan. CCP diterapkan pada setiap
tahap proses mulai dari produksi, pertumbuhan dan pemanenan, penerimaan dan
penanganan ingredien, pengolahan, pengemasan, distribusi sampai dikonsumsi oleh
konsumen. Limit kritis (critical limit) adalah toleransi yang ditetapkan
dan harus dipenuhi untuk menjamin bahwa suatu CCP secara efektif dapat
mengendalikan bahaya mikrobiologis, kimia maupun fisik. Limit kritis pada CCP menunjukkan batas
keamanan.
III. METODOLOGI
3.1 Nama Kegiatan
Kuliah kerja lapangan mahasiswa S1 Teknologi Pangan,
Fakultas Pertanian, Universitas Islam
Indragiri.
3.2 Waktu pelaksanaan
Kegiatan kuliah kerja lapangan akan dilaksanakan mulai
tanggal 10 Februari 2012 sampai 11 Maret 2012. Dengan jam kerja menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
3.3 Tempat Pelaksanaan
PT. Pulau Sambu di Guntung.
3.4 Pelaksana Kuliah Kerja
Lapangan
Nama :
Saripudin
Nim :
202101010027
Program Studi : S1 Teknologi Pangan
Fakultas : Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno,
F.G., dan Surono, (2002), GMP Cara Pengolahan Pangan Yang Baik, Bogor :
M-Brio Press.
Soedijanto dan Sianipar.(1985). Kelapa. Jakarta :
Yasaguna
Rony Palungkun.(1999). Aneka produk Olahan Kelapa. Jakarat :
Penebar Swadaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar